Tentang Masjid An-Nur

Masjid An-Nur yang terletak di Desa Margasari, Komplek Perum PWS Tigaraksa, memiliki sejarah yang dimulai dari sebuah musholla kecil yang didirikan oleh warga setempat. Ketika kompleks perumahan PWS mulai berkembang, jumlah penduduk di daerah tersebut meningkat pesat. Masyarakat yang mayoritas beragama Islam merasa perlu untuk memiliki tempat ibadah yang dapat menampung kegiatan ibadah dan sosial mereka.

Musholla pertama yang dibangun adalah sebuah bangunan sederhana dengan dinding dari papan kayu dan atap dari genteng. Meskipun terbatas, musholla ini menjadi tempat berkumpulnya warga untuk melaksanakan shalat, pengajian, dan berbagai kegiatan keagamaan lainnya. Suasana kebersamaan dan kekeluargaan sangat terasa di musholla ini, terutama saat waktu shalat tiba.

Kebutuhan Akan Masjid

Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya aktivitas keagamaan, musholla yang ada mulai dirasa tidak memadai. Dalam sebuah pertemuan warga, diusulkan untuk membangun sebuah masjid yang lebih besar dan permanen. Warga sepakat untuk menggalang dana dan sumber daya demi merealisasikan rencana tersebut.

Salah satu tokoh masyarakat yang berperan penting dalam inisiatif ini. Ia mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan masjid. Setiap warga, tanpa memandang usia dan latar belakang, berkontribusi sesuai kemampuan mereka. Ada yang menyumbangkan uang, ada yang menyediakan bahan bangunan, dan ada pula yang membantu dalam pekerjaan konstruksi.

Proses Pembangunan

Pembangunan Masjid An-Nur dimulai pada awal tahun 2014. Dengan semangat gotong royong, warga desa bekerja keras untuk menyelesaikan proyek ini. Dinding masjid dibangun dari bata merah yang kokoh, atapnya menggunakan genteng, dan ruang shalat dirancang luas agar dapat menampung lebih banyak jamaah. Proses pembangunan berlangsung selama beberapa bulan, dan setiap hari, warga saling membantu satu sama lain.

Pada tahun 2017, Masjid An-Nur resmi dibuka dan diresmikan dalam sebuah acara yang dihadiri oleh seluruh warga desa, tokoh agama, dan perwakilan dari kompleks perumahan lainnya. Perayaan ini diwarnai dengan pembacaan Al-Qur’an, sambutan dari tokoh masyarakat, dan doa syukur atas selesainya pembangunan masjid.

Peran Masjid An-Nur

Sejak diresmikan, Masjid An-Nur menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial di Desa Margasari. Masjid ini tidak hanya digunakan untuk shalat lima waktu, tetapi juga untuk berbagai kegiatan seperti pengajian rutin, perayaan hari besar Islam, dan kegiatan sosial lainnya seperti bakti sosial dan penggalangan dana untuk masyarakat yang membutuhkan.

Masjid An-Nur juga berperan dalam pendidikan agama bagi anak-anak dan remaja di desa. Kelas mengaji dan pelatihan keterampilan untuk ibu-ibu diadakan secara berkala, menjadikan masjid ini sebagai tempat yang mendukung perkembangan spiritual dan sosial masyarakat.

Warisan dan Harapan

Masjid An-Nur kini tidak hanya sekadar tempat ibadah, tetapi juga simbol persatuan dan kekuatan komunitas Desa Margasari. Dari musholla sederhana, kini berdiri sebuah masjid yang megah dan berfungsi penuh. Warga desa berharap agar Masjid An-Nur terus menjadi cahaya bagi kehidupan spiritual mereka dan menjadi tempat yang membawa berkah dan kebaikan bagi seluruh masyarakat.

Dengan semangat yang sama seperti saat pertama kali dibangun, warga desa terus berkomitmen untuk menjaga dan merawat masjid ini agar tetap menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial yang bermanfaat bagi generasi mendatang. Sejarah Masjid An-Nur adalah kisah tentang kebersamaan, gotong royong, dan harapan untuk masa depan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat Desa Margasari.

Scroll to Top